Tiket Pesawat Murah
Perayaan Cap Go Meh di Singkawang Tak Boleh Dilewatkan
Perayaan Cap Go Meh merupakan penutupan Tahun Baru China adalah perayaan yang sangat meriah. Tahun ini Cap Go Meh dirayakan Jumat (14/2/2014). Kota Singkawang di Kalimantan Barat merupakan pusat dari perayaan Cap Go Meh yang bersifat kolosal. Acara ini sangat terkenal baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Kebudayaan Tionghoa dan Dayak berakulturasi membuat kota ini mendapat julukan sebagai "Kota Seribu Kelenteng". Singkawang merupakan kota yang tenang, namun semua berubah ketika Cap Go Meh hadir di tengah penduduknya. Festival yang merupakan hari ke-15 sekaligus penghujung perayaan Tahun Baru Imlek ini adalah highlight yang tidak boleh dilewatkan saat Anda berlibur ke Singkawang.
Perayaan Cap Go Meh semakin menarik karena ada atraksi Tatung (manusia dirasuki dewa-dewa China). Para Tatung ini dalam keadaan trance atau tidak sadar. Perayaan di Cap Go Meh di Singkawang ini dihadiri oleh 700 tatung lebih yang datang dari penjuru nusantara.
Tatung merupakan peleburan budaya China dengan pribumi, sehingga para Tatung dari Dayak pun ikut mengikuti perayaan Cap Go Meh di Singkawang. Cap Go Meh melambangkan hari ke-15 dan hari terakhir dari masa perayaan Tahun Baru Imlek bagi komunitas Tionghoa di seluruh dunia. Ini berarti, masa perayaan Tahun Baru Imlek berlangsung selama 15 hari.
Perayaan 15 togel di Singkawang biasanya ditandai dengan arak-arakan naga, kilin, barongsai, dan para Tatung berkeliling kota. Tatung adalah orang yang menyediakan dirinya untuk dimasuki oleh salah satu dewa yang dikenal oleh masyarakat Tionghoa.
Tidak hanya lelaki dewasa saja yang menjadi tatung, tetapi juga ada anak-anak dan wanita. Cap Go Meh dipercaya sudah dilaksanakan turun temurun sejak 200 tahun lalu. Para tatung berasal dari berbagai sinmiau (kelenteng) yang tersebar di seluruh pelosok Kota Singkawang, Sambas, Pemangkat, dan kota-kota atau desa-desa di sekitarnya.
Pagi hari di hari ke 15 ini, para tatung berkumpul untuk melakukan sembahyang kepada Langit di altar yang sudah disiapkan. Perjalanan para tatung menggunakan tandu yang beralaskan pedang tajam atau paku tajam, sambil memamerkan kekebalan tubuhnya.
Ada juga yang naik tangga pedang, biasanya terdiri dari 36 atau 72 pundak/tangga. Ada juga atraksi Jalangkung di mana dalam parade dan pawai Cap Go Meh Singkawang, boneka yang mirip seperti kayu ini diberi kemenyan dan lenggoknya seperti boneka yang menari dan seperti hidup. Semakin bisa naik ke atas maka artinya semakin kuat juga ilmu tatung tersebut. Kegiatan ini telah mulai dikembangkan sebagai obyek wisata untuk menarik wisatawan domestik maupun mancanegara.
Extraordinary adalah kata yang paling tepat untuk mendeskripsikan perayaan Cap Go Meh di Singkawang. Tidak perlu berjalan jauh untuk melihat pesta rakyat ini karena di setiap ruas jalan sudah terlihat ramainya perayaan.
Perayaan Cap Go Meh di Singkawang tidak hanya menarik wisatawan domestik namun juga wisatawan mancanegara, terutama etnis China yang berasal dari Malaysia dan Singapura. Atraksi utama dari festival ini adalah tatung atau dukun Tionghoa yang mempertunjukkan kekuatan supernatural dengan menusuk-nusuk tubuh mereka dengan benda tajam tanpa terluka sedikit pun.
Ratusan tatung yang tampil di perayaan Cap Go Meh Singkawang berasal dari seluruh penjuru Kalimantan, bahkan Pulau Jawa! tidak salah jika Cap Go Meh Singkawang ini disebut sebagai Festival Budaya paling kolosal di Asia Tenggara.
Sumber