Tiket Pesawat Murah

Tiket Pesawat Murah

Kalimantan Punya Tempat Dinner Paling Romantis!


Tanjung Puting menawarkan wisata konservasi yang sangat dekat dengan alam. Selain itu, Anda juga bisa merasakan sensasi makan malam paling romantis yaitu dengan langit bertabur bintang dan kelip kunang-kunang.

Candle light dinner sudah biasa, tapi bagaimana jika makan malam digelar di bawah taburan bintang dan kerlap-kerlip cahaya kunang-kunang? Hmm, itu pasti luar biasa. Khususnya bagi Anda yang sehari-hari akrab dengan hingar bingar cahaya lampu perkotaan.

detikTravel berkesempatan menikmati makan malam nan romantis itu. Kesempatan ini datang saat mengikuti kegiatan rombongan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ke Taman Nasional Tanjung Puting, Kalimantan Barat, dalam rangka destination management organisation (DMO) Bimtek Local Working Group (LGW) bidang SDM dan Kemasyarakatan, Senin kemarin.

Dari perahu klotok yang menyusuri Sungai Sekonyer, dari Tanjung Puting menuju Kumai, Kalimantan Tengah, langit malam terlihat begitu 'ramai' oleh berbagai gugus bintang yang mempesona. Saat itu bintang benar-benar tanpa saingan menyinari malam. Maklum, di kanan-kiri Sungai Sekonyer adalah hutan yang tidak ada cahaya lampu sama sekali.

"Mari makan malam dulu," ujar Yomie Kamale, pemandu wisata yang datang sambil membawa aneka hidangan makan malam dengan aroma yang sangat menggoda.

Rombonganpun segera duduk mengelilingi meja makan. Sesekali serangga-serangga 'nyelonong' ke meja makan, meningkahi para manusia yang sedang lapar itu.

Ketika perahu klotok sampai ke area di mana kanan dan kiri sungai ditumbuhi pohon nipah, para pengunjung disuguhi atraksi alam yang sangat mempesona. Pohon-pohon nipah itu berkerlap-kerlip seperti lampu-lampu di Pohon terang. Ya, ratusan bahkan ribuan kunang-kunanglah yang menghadirkan kecantikan itu.

Sembari menggigit ayam goreng dan menikmati kepiting yang disajikan di atas meja, mata pengunjung benar-benar dimanjakan oleh gemerlap cahaya kunang-kunang di sepanjang sisi sungai. Luar biasa! Tidak heran di beberapa tempat perahu klotok yang berisi wisatawan, umumnya turis asing, berhenti di sekitar gugus pohon nipah. Rupanya mereka ingin makan dan tidur dengan balutan cahaya bintang dan kunang-kunang.

Hmm tidak perlu menyeberang ke negeri tetangga untuk menikmati wisata kunang-kunang sembari menyusuri sungai di pinggir hutan. Di negeri sendiri saja ada atraksi kunang-kunang yang begitu menawan.

Sumber

This entry was posted in . Bookmark the permalink.

Leave a reply